Header Ads

Menelisik Potensi Bahaya Mikroplastik Bagi Kesehatan Makhluk Hidup

Halo-sehat2023 - Mikroplastik merupakan potongan plastik yang berukuran mikro yaitu 10-6 atau 0,000001 meter. Mikroplastik tergolong material yang berbahaya karena ukurannya yang kecil memungkinkannya masuk ke dalam tubuh makhluk hidup dengan mudah.

Hal ini diperparah dengan meningkatnya plastik di lautan, di mana sumber pangan seperti ikan, gurita, cumi-cumi dan lain-lain yang biasanya ditangkap untuk dikonsumi oleh manusia. Oleh karena itu, mari kita telisik mengenai potensi bahaya dari mikroplastik terhadap kesehatan makhluk hidup.

Apa itu mikroplastik?


Plastik merupakan polimer yang terdiri dari monomer hidrokarbon yang berasal dari minyak bumi. Plastik memiliki keunggulan sebagai bahan pengemas jika dibandingkan dengan material lain seperti tahan air, fleksibel, mudah didapatkan, praktis, dan murah. Namun, plastik memiliki kelemahan yaitu sulit terurai di alam. Bahkan plastikan membutuhkan puluhan hingga ratusan tahun untuk dapat terurai.

Nah, plastik dapat dibagi menurut ukurannya yaitu makroplastik berukuran lebih dari 5 mm, mikroplastik berukuran kurang dari 5 mm, dan nanoplastik yang memiliki ukuran kurang dari 100 nm. Mikroplastik biasanya diproduksi melalui dua proses yaitu primer dan sekunder.

Mikroplastik primer merupakan jenis plastik  yang sengaja diproduksi untuk keperluan industri. Sementara itu, mikroplastik sekunder merupakan jenis plastik yang mengalami perubahan fisik dari plastik biasa menjadi partikel kecil. Dari mikroplastik yang ada di lingkungan, sekitar 70-80% merupakan jenis mikroplastik sekunder dan 15-31% merupakan mikroplastik primer.  Dari presentase tersebut dapat diketahui bahwa peningkatan plastik di alam dapat meningkatkan pula jumlah mikroplastik di alam.

Dampak mikroplastik terhadap eksosistem air


Mikroplastik dapat melepaskan bahan kimia berbahaya saat terpapar ke lingkungan. Selain itu, mikroplastik juga dapat menyerap polutan di lingkungan sehingga berkontribusi dalam akumulasi polutan di ekosistem air. Pada mikroplastik biasanya terdapat mikroba yang dapat meningkatkan transmisi patogen, yang berdampak negatif terhadap terumbu karang dan ekosistem.

Ukuran mikroplastik yang kecil menyebabkan keberadaannya sulit dibedakan dengan mata telanjang karena sering tercampur dengan pasir. Selain itu, kecilnya ukuran mikroplastik yang cenderung mengapung di air menyebabkan mikroplastik lebih mudah untuk masuk dan terakumulasi pada organisme laut.  DominoQQ

Masuknya mikroplastik ke organisme laut dapat menyebabkan meningkatkan toksisitas pada suatu organisme dan akan mempengaruhi perilaku dari organisme tersebut. Selain itu, bahan kimia yang terabsorpsi pada permukaan mikroplastik dapat menyebabkan efek parah, baik pada lingkungan abiotik maupun biotik yang dapat tertelan melalui kontak atau inhalasi. 

Potensi bahaya mikroplastik terhadap kesehatan


Mikroplastik dapat dengan mudah masuk ke organisme laut seperti ikan. Mikroplastik yang ditemukan dalam tubuh ikan dapat berbentuk seperti fragmen, film, dan styrofoam.  Mikroplastik yang terikut dari suatu makanan dapat masuk ke saluran pencernaan manusia. Mikroplastik tidak dapat dicerna secara langsung oleh saluran pencernaan, sehingga akan merobek usus atau lambung dan sebagian keluar bersama feses. Mikroplastik juga dapat menutup saluran pencernaan serta menimbulkan keterbatasan nutrisi.

Oleh karena ukurannya yang kecil, menyebabkan mikroplastik dengan mudah melakukan transportasi ke jaringan atau sel tubuh seperti sel darah. Mikroplastik yang terserap ke dalam sel darah dapat mengganggu sistem syaraf. Mikroplastik juga merupakan vektor atau pembawa patogen ke dalam tubuh. 

Mikroplastik yang terakumulasi didalam tubuh dapat menyebabkan dampak negatif seperti peradangan pada organ tubuh, transformasi kandungan kimia plastik ke dalam tubuh, gangguan mikroba pada usus, gangguan syaraf, dan perubahan pola makan. Jika mikroplastik terakumulasi dalam jumlah yang banyak dan dalam waktu yang lama, maka memungkinkan terjadi gangguan akut pada organ tubuh, bahkan dapat menyebabkan kematian.

Oleh karena itu, baik produksi, konsumsi, ataupun keberadaan limbah plastik harus dikurangi, sehingga potensi bahaya baik bagi ekosistem dan kesehatan dapat terhindarkan.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.