Header Ads

8 Penyebab Air Kencing Berwarna Hijau, Salah Satunya Penyakit Hati

Halo-sehat2023 - Warna urine yang sehat dan normal adalah kuning muda. Kalau saat kencing kamu melihat urine berwarna hijau, kamu pasti kaget. 

Dalam kebanyakan kasus, penyebabnya adalah pewarna pada makanan atau minuman. Obat-obatan tertentu juga bisa menyebabkannya. Namun, dalam kasus yang jarang, penyebab air kencing berwarna hijau adalah kondisi medis yang lebih serius.

1. Makanan atau minuman

Penyebab paling umum urine berwarna hijau adalah dari makanan atau minuman tertentu. Sayuran, seperti asparagus, bisa menyebabkan urine berwarna hijau pada beberapa orang.

Akan tetapi, penyebab yang lebih umum adalah pewarna makanan buatan yang ditambahkan ke dalam makanan seperti permen, es loli, atau icing. Menurut laporan dalam Annals of Laboratory Medicine tahun 2013, kalau air kencing hijau disebabkan oleh makanan, ini akan terlihat dalam 6 jam setelah kamu memakan makanan yang mengandung pewarna dan biasanya dalam sehari akan hilang.

2. Obat-obatan


Seperti halnya makanan, banyak obat mengandung pewarna. Ini bisa menyebabkan urine tampak hijau saat disaring keluar dari tubuh, seperti dijelaskan dalam laman Insider.

Obat-obatan yang bisa membuat urine berwarna hijau di antaranya:

*Elavil atau Vanatrip (amitriptyline), yang merupakan antidepresan.
*Lipodox atau Doxil (doxorubicin), yaitu obat kemoterapi yang digunakan untuk mengobati kanker payudara.
*Indocin atau Tivorbex (indomethacin), yaitu obat antiinflamasi yang diresepkan dokter untuk mengobati nyeri dan artritis.
*Tagamet (cimetidine), yang digunakan untuk mengobati heartburn.
*Phenergan (promethazine), jenis antihistamin untuk mengatasi alergi, mual, dan mabuk perjalanan.
*Dyrenium (triamterene), yakni diuretik yang dipakai untuk mengobati hipertensi.
*Rinsapin, jenis antibiotik.
*Diprivan (propofol), yaitu anestesi yang digunakan selama prosedur operasi.
*Viagra (sildenafil), obat untuk mengobati disfungsi ereksi.
*Vitamin B, yang umum ditemukan dalam suplemen multivitamin.

Kalau urine berwarna hijau setelah operasi, ini biasanya cuma berlangsung selama satu atau dua hari. Namun, kalau curiga penyebab urine berwarna hijau adalah obat resep yang harus dikonsumsi jangka panjang, bicarakan dengan dokter. Kemungkinan ini tidak berbahaya, tetapi bijaknya memberi tahu dokter tentang efek samping apa pun dari obat yang baru dikonsumsi.

3. Produk perawatan pribadi

Produk perawatan pribadi dan kosmetik juga mengandung pewarna. Kalau kamu tak sengaja menelannya, warna urine bisa berubah warna menjadi hijau. 

Salah satu contohnya adalah obat kumur yang mengandung timol. Jika ditelan, urine bisa berubah warna. Permen mint penyegar napas, kosmetik, dan produk dengan pewarna hijau atau biru juga bisa memiliki efek serupa.

Tak perlu khawatir karena perubahan warna urine dalam kasus ini tidak berbahaya. Perubahan warna akan hilang setelah kamu berhenti menggunakan produk, dan tidak mungkin kamu akan memiliki gejala tambahan yang mengkhawatirkan atau memerlukan perhatian medis.

4. Infeksi saluran kemih


Dilansir Tua Saúde, walaupun sebagian besar kasus infeksi saluran kemih (ISK) tidak menyebabkan perubahan warna urine, tetapi ada beberapa bakteri yang bisa membuat air kencing tampak hijau. 

Infeksi yang disebabkan oleh bakteri Pseudomonas aeruginosa, misalnya, berhubungan dengan urine berwarna hijau dan banyak ditemukan pada pasien yang dirawat di rumah sakit.

Selain urine berwarna hijau, pasien yang terinfeksi mungkin juga mengalami gejala ISK lainnya, seperti nyeri atau sensasi terbakar saat berkemih, sering buang air kecil, sakit perut dan punggung bagian bawah, urine keruh atau berbau tidak sedap, dan demam.

Kalau kamu curiga memiliki ISK, temui dokter untuk tes urine dan segera mendapatkan pengobatan. Pengobatan ISK bisa bervariasi, tergantung gejala dan bakteri penyebab infeksi. DominoQQ

5. Penyakit hati

Bilirubin adalah produk sampingan dari pemecahan sel darah merah. Pada orang yang sehat, bilirubin dibersihkan oleh hati. Namun, jika kamu punya penyakit hati, kamu mungkin memiliki bilirubin dalam urine. Hal ini bisa menyebabkan urine menjadi hijau, dilansir MedlinePlus.

Kalau air kencing hijau disebabkan oleh adanya bilirubin, kamu mungkin mengalami gejala penyakit hati lainnya, seperti:

*Penyakit kuning atau jaundice, yaitu menguningnya kulit dan mata.
*Sakit perut, mual, atau muntah.
*Kelelahan.

Segera temui dokter jika mengalami gejala-gejala di atas karena penyakit hati sering kali butuh intervensi medis.

6. Blue diaper syndrome


Sindrom popok biru atau blue diaper syndrome adalah penyakit langka yang kebanyakan menyerang bayi. Kondisi ini terjadi saat tubuh tidak dapat memecah triptofan, nutrisi yang ditemukan dalam makanan hewani seperti susu dan telur. Sindrom popok biru dapat menyebabkan hiperkalsemia, menyebabkan urine berwarna biru atau hijau.

Seorang anak dengan sindrom ini mungkin mengalami kesulitan menambah berat badan, atau didiagnosis gagal tumbuh, suatu kondisi berat badan bayi tidak bertambah atau mencapai tonggak perkembangan. Gejala lainnya meliputi diare, muntah, dan perubahan nafsu makan.

Konsultasikan dengan dokter spesialis anak. Dokter mungkin dapat mendiagnosis penyakit berdasarkan sampel urine. Orang dengan sindrom popok biru perlu makan makanan rendah kalsium, protein, dan vitamin D.

7. Tes gambar dengan pewarna kontras

Beberapa tes medis yang menggunakan kontras seperti metilen biru dapat mengubah warna urine menjadi hijau. Tergantung pada jenis kontras yang digunakan, warna lain juga dapat diperhatikan, seperti biru, merah, atau merah muda.

Dalam kasus ini, perawatan khusus tidak diperlukan. Namun, kamu perlu minum banyak cairan untuk membantu menghilangkan kontras yang tersisa dengan cepat.

8. Hiperkalsemia jinak familial


Menurut Genetic and Rare Diseases Information Center, hiperkalsemia jinak familial adalah suatu kondisi saat tubuh tidak mampu mengatur kadar kalsium. Ini bisa menyebabkan banyak kalsium dalam darah dan jumlah yang rendah dalam urine, yang dapat berubah menjadi hijau.

Kondisi ini sering kali tanpa gejala, tetapi gejala lainnya dapat meliputi kelelahan dan kelemahan, sulit berkonsentrasi, dan rasa haus yang berlebihan.

Kalau kamu curiga memiliki kondisi ini, bicarakan dengan dokter tentang kebutuhan tes darah yang dapat mendiagnosis kondisi tersebut.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.