Header Ads

Diet Renal dan Manfaatnya untuk Kesehatan Ginjal

Halo-sehat2023 - Organ otak membuat kita dapat berpikir, mengatur, dan merasakan perasaan emosional seperti senang dan sedih. Hal inilah yang membuat otak menjadi organ tubuh yang paling penting dan perlu dijaga dengan baik. Namun, otak bukanlah satu-satunya organ tubuh yang harus diperhatikan. Kita juga perlu memperhatikan kesehatan organ tubuh yang lain contohnya ginjal.

Tubuh manusia mempunyai 2 ginjal yang masing-masing berukuran sekitar 10 hingga 15 cm. Tidak diketahui secara pasti mengapa kita mempunyai 2 ginjal, tetapi mengutip eMedicineHealth, kita hanya membutuhkan 30 persen fungsi ginjal agar dapat hidup secara normal. Ekstra ginjal dapat digunakan apabila ginjal yang lain mengalami cedera.

Pilihan gaya hidup yang kurang sehat dapat mempertinggi risiko gagal ginjal hingga kanker. Seperti yang sudah kita ketahui, pola hidup yang memadukan olahraga dan konsumsi makanan rendah lemak, kaya serat dan vitamin akan melindungi tubuh dari risiko penyakit. Namun, apabila mempunyai sakit ginjal atau hasil tes ginjal kurang bagus, maka diet renal perlu diterapkan.

1. Arti dan manfaat diet renal

Merangkum dari laman University of Pittsburgh Medical Center (UPMC), diet renal adalah pola makan yang rendah sodium, fosforus, kalium serta protein. Organ ginjal yang bermasalah akan menyebabkan tubuh tidak dapat menjaga proporsi nutrisi atau mineral dengan baik. Akibatnya ekstra sodium, fosforus, kalium, dan protein tidak dapat keluar dari tubuh dan menumpuk di dalam darah.

Laman NephCure for Rare Kidney Disease menambahkan seseorang yang menjalani diet renal selain dapat meningkatkan fungsi kerja ginjal juga dapat memperlambat efek dari kondisi gagal ginjal atau penyakit ginjal.

Diet renal juga menekankan pentingnya mengonsumsi makanan yang mengandung protein berkualitas tinggi dan membatasi cairan. Akan tetapi perlu diingat bahwa kondisi tubuh setiap orang berbeda sehingga sebaiknya berkonsultasi dengan dokter ahli gizi untuk memperoleh hasil yang maksimal.

2. Kelompok yang perlu menerapkan diet renal

Umumnya diet renal memang dianjurkan untuk mereka yang mempunyai gangguan pada organ ginjal, tetapi siapa saja dapat mengikuti diet renal karena tidak ada efek samping. Pola makan yang menerapkan diet renal dapat meningkatkan kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Seseorang yang mempunyai gangguan di organ ginjal seperti gagal ginjal, sakit ginjal, atau kanker perlu berkonsultasi dengan dokter yang menangani penyakit ginjal dan dokter ahli gizi yang berpengalaman di diet renal. DominoQQ

Seperti yang disebutkan di laman UPMC, diet renal untuk orang yang mempunyai penyakit ginjal tahap awal berbeda dari dari mereka yang menjalani dialisis atau sering disebut cuci darah dengan menggunakan mesin khusus.

3. Cara menerapkan dan tips

Mayoritas makanan yang kita konsumsi mengandung kalium, sodium, dan fosforus sedangkan diet renal menganjurkan kita untuk mengonsumsi makanan yang rendah akan mineral-mineral tersebut. Kentang adalah salah satu contoh makanan yang sering dikonsumsi tetapi juga mempunyai kadar kalium yang tinggi. Lalu bagaimana cara menerapkannya?

Mengutip Oxford University Hospitals, tips seperti di bawah ini dapat diterapkan saat menjalani diet renal:

a.Tubuh membutuhkan karbohidrat untuk energi sehingga kita tetap mengonsumsi karbohidrat.

*Contoh makanan yang mengandung karbohidrat adalah nasi, pasta, mi, sereal, dan kentang. Saat memilih sereal, sebaiknya memilih yang tidak mengandung buah kering, cokelat, atau kacang.

*Konsumsi kentang sebaiknya tidak setiap hari dan sebaiknya direbus dengan air terlebih dahulu. Air rebusan kentang dibuang dan setelah itu kentang dapat diolah misalnya dimasukkan ke dalam oven atau digoreng.

b.Mengonsumsi buah-buahan dan sayuran. Sebabnya selain mengandung banyak vitamin dan mineral, juga mengandung serat yang tinggi. Sebaiknya kita mengonsumsi kombinasi buah dan sayur 5 porsi sehari.

*Untuk mendapatkan kombinasi buah dan sayur 5 porsi sehari kita tidak harus bergantung kepada buah-buahan dan sayuran segar tetapi juga dapat menggunakan buah dan sayur dalam bentuk kaleng. Hanya saja saat memilih buah dan sayur kaleng hindari produk yang mengandung tambahan gula dan sodium/garam.

*Sayuran dan atau buah yang dicampurkan ke dalam menu masakan juga dapat dihitung ke dalam 5 porsi sehari.

*30 gram buah kering seperti kurma dan kismis dihitung sebagai 1 porsi dari 5 porsi sehari. Namun, konsumsi buah kering ini hanya dikonsumsi sebagai camilan bukan untuk menu makan pagi/siang/malam.

*Sayuran dan buah yang dihidangkan dalam bentuk makanan siap saji atau saus kemasan juga termasuk di dalam 5 porsi sehari.

*Sayuran sebaiknya direbus terlebih dahulu lalu airnya dibuang baru dikonsumsi untuk mengurangi kadar kalium.

c.Makan makanan yang mengandung protein. Contoh makanan yang mengandung protein adalah telur, tahu, daging ayam, daging sapi,dan ikan segar tanpa tulang.

*Perlu diingat produk daging segar lebih baik daripada kemasan beku. Sehingga sebisa mungkin hindari produk daging dalam bentuk beku yang sudah diberi bumbu karena kandungan sodiumnya yang tinggi.

d.Minum susu yang terbuat dari kedelai atau oat dan mengonsumsi keju dalam bentuk cair.

*Saat memilih produk minuman susu sebaiknya memilih produk yang terbuat dari kedelai, oat, atau beras. Hal ini karena susu sapi mengandung fosfat dan kalium.

*Sebaiknya mengonsumsi keju yang dalam bentuk lunak atau cair seperti krim keju (cream cheese), cottage cheese, feta, brie, mozarella, dan stilton.

*Apabila harus menggunakan keju keras seperti keju cheddar maka sebaiknya diparut terlebih dulu.

*Alternatif standar yogurt adalah soya yogurt, krim karamel, dan fromage frais.

e.Menggunakan minyak goreng yang terbuat dari sayuran, olive, lobak, dan biji bunga matahari (sunflower).

Itulah informasi terkait manfaat dan cara penerapan diet renal. Siapa saja dapat menjalani diet renal karena efeknya bagus untuk seluruh tubuh.

Seseorang yang mempunyai penyakit ginjal dan atau ada gejala yang mengarah kepada penyakit ginjal sebaiknya berkonsultasi dengan dokter ahli gizi dan dokter spesialis ginjal sebelum menerapkan pola makan berbasis diet renal.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.