Header Ads

Susah Buang Air Besar, Bagaimana Konstipasi Bisa Terjadi?

Halo-sehat2023 - Nutrisi dari makanan diserap oleh tubuh, sementara sisa makanan yang tidak dapat dicerna akan dikeluarkan saat buang air besar. Sebagian orang mungkin terbiasa buang air besar pada pagi hari, tetapi ada juga yang pola buang air besarnya tidak menentu. Selama buang air besar tidak keras dan terasa sakit, hal tersebut masih normal.  

Konstipasi merupakan gangguan pencernaan yang cukup umum terjadi. Konstipasi atau disebut juga sembelit membuat seseorang kesulitan buang air besar. Sebenarnya, bagaimana konstipasi bisa terjadi? Berikut penjelasannya.

1. Konstipasi


Menurut National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases, konstipasi merupakan kondisi ketika frekuensi buang air besar kurang dari tiga kali seminggu. Namun, setiap orang memiliki frekuensi buang air besar yang berbeda-beda.

Seperti dijelaskan Cleveland Clinic, sebagian orang terbiasa buang air besar beberapa kali dalam sehari, tetapi ada pula yang terbiasa buang air besar hanya satu sampai dua kali setiap minggu.

Ketika mengalami konstipasi, feses atau tinja mengeras sehingga buang air besar menjadi sakit. Selain itu, konstipasi juga membuat kamu merasa buang air besar seperti belum tuntas.

2. Kelompok yang lebih sering mengalami konstipasi


Konstipasi merupakan kondisi yang umum terjadi dan dapat dialami semua usia. Namun, ada beberapa kelompok yang lebih sering mengalami konstipasi antara lain:

*Perempuan, terutama selama kehamilan atau setelah melahirkan: Bayi di kandungan menekan usus sehingga memperlambat keluarnya feses. 
*Orang tua: Orang tua cenderung kurang aktif, memiliki metabolisme lebih lambat, dan kekuatan kontraksi otot lebih lemah daripada saat berusia muda. 
*Kurang asupan serat: Serat membantu makanan berjalan di saluran cerna. 
*Mengonsumsi obat tertentu atau suplemen tertentu. 
*Mengalami masalah kesehatan tertentu.

3. Bagaimana konstipasi bisa terjadi?


Ketika makanan melewati saluran cerna, nutrisi dari makanan akan diserap di usus kecil. Sementara itu, sisa makanan yang tidak dapat dicerna oleh usus kecil akan menuju usus besar. Di usus besar, air dari produk sisa tersebut akan diserap sehingga terbentuklah feses.

Ketika mengalami konstipasi, makanan berjalan lebih lambat di saluran cerna sehingga usus besar menyerap air lebih banyak dari produk sisa. Akibatnya, feses menjadi kering dan keras sehingga lebih sulit untuk dikeluarkan. DominoQQ

4. Cara mengatasi konstipasi


Beberapa cara yang dapat dilakukan ketika mengalami konstipasi antara lain mengonsumsi makanan berserat dan mencukupi kebutuhan cairan, sehingga feses menjadi lunak dan buang air besar menjadi lebih mudah. Melakukan aktivitas fisik juga dapat membantu mengatasinya.

WebMD menjelaskan, menggunakan obat pencahar juga bisa menjadi cara untuk mengatasi konstipasi. Ada beberapa jenis obat pencahar yang bisa didapat tanpa menggunakan resep dokter. Dokter atau apoteker dapat membantu memilihkan jenis pencahar yang sesuai dan menjelaskan jangka waktu atau lama penggunaannya.

5. Cara mencegah konstipasi


Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah konstipasi antara lain:

*Mencukupi kebutuhan serat
*Mencukupi kebutuhan cairan
*Melakukan aktivitas fisik secara teratur
*Buang air besar teratur di waktu yang sama setiap hari
*Tidak menunda keinginan buang air besar

Konstipasi merupakan kondisi ketika frekuensi buang air besar kurang dari tiga kali seminggu, feses mengeras, dan sakit ketika buang air besar. Konstipasi dapat terjadi karena usus besar menyerap air lebih banyak sehingga membuat feses mengering dan mengeras. Mencukupi kebutuhan cairan dan serat dapat membantu mengatasi sekaligus mencegahnya terjadi.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.