Header Ads

Apakah Campak Penyakit yang Berbahaya?

Halo-sehat2023 - Kasus campak tengah mengalami peningkatan sehingga menimbulkan kekhawatiran berbagai pihak. Terdapat 132 kasus pada tahun 2021 dan meningkat menjadi 3.341 kasus pada tahun 2022. Adanya peningkatan kasus di beberapa daerah membuat campak dinyatakan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) di beberapa provinsi.

Campak bukan penyakit yang bisa dianggap remeh. Sebab, adanya kasus campak disebut berpotensi menimbulkan wabah. Sebenarnya, apakah campak merupakan penyakit yang berbahaya? Berikut penjelasannya!

1. Campak penyakit yang sangat menular


Badan Kesehatan Dunia (WHO) menjelaskan bahwa campak merupakan penyakit yang sangat menular. Campak merupakan penyakit serius yang disebabkan oleh infeksi virus.

Sebelum adanya vaksin campak dan kegiatan vaksinasi meluas, epidemi besar terjadi setiap 2 sampai 3 tahun dan menyebabkan sekitar 2,6 juta orang meninggal setiap tahunnya.

Vaksinasi campak telah menurunkan sekitar 73 persen kematian antara tahun 2000 sampai 2018 secara global. Namun, sebanyak 140 ribu kematian akibat campak masih terjadi secara global, dimana mayoritas adalah anak-anak kurang dari 5 tahun.

2. Penularan campak


Laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyebutkan bahwa campak disebabkan oleh virus yang menular terutama melalui udara atau airborne.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) menjelaskan bahwa campak dapat menular melalui udara ketika orang yang terinfeksi campak batuk atau bersin. Penyakit tersebut sangat menular, yang mana ketika ada satu orang yang terinfeksi, maka 9 sampai 10 orang di sekitarnya bisa ikut terinfeksi apabila tidak terlindungi.

Anak dapat tertular campak hanya dengan berada di satu ruangan yang sama dengan orang lain yang sedang terinfeksi campak, bahkan setelah 2 jam orang tersebut telah pergi. Orang yang sedang terinfeksi dapat menularkan penyakitnya sebelum ia menyadari kondisinya.

3. Kelompok rentan


CDC menjelaskan bahwa campak bisa menjadi penyakit yang serius pada semua usia. Namun, beberapa kelompok tertentu lebih rentan mengalami komplikasi, yaitu: DominoQQ

*Anak-anak berusia kurang dari 5 tahun
*Orang dewasa berusia lebih dari 20 tahun
*Perempuan hamil
*Orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh melemah, misalnya karena infeksi HIV atau leukemia.

4. Komplikasi yang terjadi akibat campak


Sebagian orang mungkin mengira bahwa campak hanya tampak seperti ruam di kulit dan demam yang akan menghilang dalam beberapa hari. Faktanya, campak dapat menimbulkan masalah kesehatan yang serius, terutama pada anak usia kurang dari 5 tahun.

Komplikasi yang umum dialami antara lain infeksi telinga dan diare. Menurut CDC, infeksi telinga dapat dialami 1 dari 10 anak yang mengalami campak. Diare juga dilaporkan terjadi kurang dari 1 dari 10 orang yang terinfeksi campak.

Komplikasi yang lebih serius juga dapat terjadi pada anak-anak dan orang dewasa, yaitu pneumonia dan ensefalitis. Selain itu, perempuan hamil yang mengalami campak namun tidak mendapatkan vaksin MMR dapat mengakibatkan komplikasi, yaitu kelahiran prematur atau berat badan bayi lahir rendah.

5. Campak juga dapat berakibat fatal


Kematian akibat campak akibat komplikasi yang terjadi. Menurut WHO, komplikasi serius paling sering terjadi pada anak-anak kurang dari 5 tahun dan orang dewasa usia di atas 30 tahun.

Komplikasi paling serius yaitu kebutaan, ensefalitis atau infeksi yang mengakibatkan pembengkakan otak, diare berat dan dehidrasi, infeksi telinga, hingga pneumonia.

Menambahkan penjelasan laman IDAI, komplikasi pneumonia merupakan penyebab kematian tersering akibat campak. Selain pneumonia, ensefalitis juga dapat berakibat fatal. 

Campak merupakan penyakit serius yang disebabkan oleh virus. Campak sangat menular sehingga berpotensi menyebar dengan cepat di orang sekitarnya. Campak dapat menimbulkan komplikasi, seperti infeksi telinga, diare, hingga komplikasi yang serius yaitu pneumonia dan ensefalitis.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.